1. Cinta itu indah,
jika Bagimu tidak, mungkin kamu Salah milih Pasangan.
2. D : Milea
M : -
D : Kamu cantik,
M : Makasih,
D : Tapi, aku belum mencintaimu,
Enggak tahu kalau sore.
Tunggu aja.
3. Mau cinta, mau
enggak. Dengar, ya, hai, kamu yang namanya Dilan. Terseraaahh! Itu urusanmu!
Emang gua pikiriiin!? (Milea)
4. Pemberitahuan :
Sejak sore kemaren, aku sudah mencintaimu. (Dilan)
5. Aku merasa mulai
senang berbicara dengannya bahkan ingin lama. Berbicara dengannya aku merasa
seolah-olah bisa berbicara tentang segala sesuatu! Dan kalau aku harus jujur,
aku juga merasa mulai suka kepadanya. (Milea)
6. Nanti kalau kamu
mau tidur, percayalah, aku sedang mengucapkan selamat tidur dari jauh. Kamu
nggak akan denger. (Dilan)
7. Risiko tinggi
mencintaimu. (Dilan)
8. Apa yang dia
lakukan benar-benar istimewa, sesuatu yang berbeda yang tidak pernah terpikir
orang lain. Sesuatu yang selalu berhasil untuk membuatku merasa sangat
dicintai, merasa sangat dihargai dengan cara istimewa dan dengan cara yang
tidak biasa. (Milea)
9. Ya, aku pacaran
dengan Beni, tapi aku mau ke Beni karena dulu belum tahu bahwa di dunia ini ada
Dilan! (Milea)
10. Selama Cuma
pacaran, kukira aku masih punya hak untuk memilih, sampai bisa kudapati orang
yang pantas kunikahi. (Milea)
11. D : Jangan pernah bilang ke aku ada yang
menyakitimu
M : He he he. Kenapa?
D : Nanti, besoknya, orang itu akan hilang.
12. Aduh, Dilan!
Selalu bisa membuat aku merasa begitu istimewa di dalam banyak hal dengan cara
berbeda.
13. D : Nenek yang
bawa motor?
N : Gak bisa
D : Ya, udah, nenek yang
dorong
N : Mogok gitu?
D : Pura-pura mogok aja,
Nek.
N : Pura-puuuura? Biar apa?
D : Biar nenek capek.
14. D : Malam ini, kalau mau tidur, jangan ingat
aku, ya!
M : Kenapa?
D : Tapi kalau mau silahkan.
15. Aku ingin pacaran
dengan orang yang dia tahu hal yang aku sukai tanpa perlu kuberitahu, yang
membuktikan kepadaku bahwa cinta itu ada tetapi bukan oleh apa yang di
katakannya melainkan oleh sikap dan perbuatannya. (Milea)
16. Lia. Kalau kamu
merasa tidak kuperhatikan, maaf, aku sibuk memantau lingkunganmu, barangkali
ada orang mengganggumu, kuhajar dia! (Dilan)
17. Dia juga selalu
membuat aku ketawa dan jadi seru rasanya hidup di bumi. Jadi betah. Seolah-olah
cukup hanya dengan memilikinya maka yang lain tak lagi kubutuhkan. (Milea)
18. D : Kamu tahu nggak nama jalan ini sudah
kuganti?
M : Jadi jalan apa?
D : Jalan Milea.
M : Ha ha ha.
D : Jalan Milea dan Dilan
M : Jalan Milea dan Dilan
Sang Peramal.
D : Jalan Milea dan Dilan Sang Peramal yang
Semalam Mikirin Milea.
M : He he he. Kenapa mikirin
aku?
D : Aku hanya mikir yang senang-senang.
M : Kamu senang mikirin aku?
D : Malah bingung, sih.
M : Bingungnya?
D : Bingung bagaimana kuhentikan.
M : Menghentikan apa?
D : Mikirin kamu.
M : Kenapa ingin berhenti?
D : Iya.
M : Kenapa?
D : Jadi harus selalu dekat, biar enggak perlu
kupikirin.
19. M : Boleh aku
nanya serius?
D : Boleh. Jangan susah-susah pertanyaannya.
M : Kenapa?
D : Belum ngapalin.
M : Pertanyaan ringan. Cukup
jujur aja.
D : Apa itu?
M : Siap?
D : Siap.
M : Siapa Susi? Susi
Susiana.
D : Perempuan.
M : Aku tahu!
D : Terus, kenapa nanya?
M : Dia pacarmu?
D : Bukan.
M : Aku suka kalau kamu
jujur.
D : Sayangnya aku Dilan, bukan jujur.
20. M : Kalau aku
marah ke kamu?
D : Baguslah.
M : Bagus? Biar aku nggak
ketemu kamu?
D : Biar jadi ujian buat aku, bisa enggak
membuat kamu menjadi tidak marah.
M : He he he. Kamu pasti
bisa. Aku yakin....
D : Tugasku membuat kamu senang.
M : Kalau tidak bisa membuat
aku senang?
D : Berarti, aku gagal menjadi orang yang
menyenagkanmu.
21. Tidak mencintai,
tidak berarti membencinya. (Dilan)
22. “Katanya,
perempuan gak suka ditanya,”
“Perempuan memang
nggak suka ditanya. Dia lebih suka banyak nanya.”
23. Ya, orang
berbeda-beda. Ada yang kayak kamu. Ada yang kayak aku. Ada yang kayak mereka.
Kamu ingin semua orang kayak kamu? (Dilan)
24. Bentuk perhatian
macam apa yang bisa menyamai hal itu? Sederhana, tidak semewa Taj Mahal, tetapi
keren, setidaknya itu lebih baik daripada Cuma sekedar kata-kata (Milea)
25. Tanpa perlu
berlebihan bagi dia untuk membuat aku merasa lebih. (Milea)
26. M : Kamu pernah
nangis?
D : Waktu bayi, pengen minum.
M : Bukan, ih! Pas udah
besar. Pernah nangis?
D : Kamu tau caranya supaya aku namgis?
M : Gimana?
D : Gampang.
M : Iya, gimana?
D : Menghilanglah kamu di bumi.
27. D : Tolong aku Lia.
M : Dilan! Kenapa?
D : Aku nggak enak ke ibumu
M : Kenapa?
D : Tadi, dia nitip salam buat bunda
M : Terus?
D : Lupa nggak ke bawa.
28. Ah, cemburu
itu hanya untuk orang yang enggak percaya diri. (Dilan)
29. D : Nah, sekarang kamu tidur. Jangan begadang.
Dan jangan rindu.
M : Kenapa?
D : Berat. Kau gak akan kuat. Biar aku saja.
M : Ha ha ha. Biarin.
30. D : Tolong bilang ke ibumu.
M : Bilang apa?
D : Aku mencintai anak sulungnya.
M : Ha ha ha ha. Tolong
bilangin juga ke bunda.
D : Apa?
M : Terima kasih sudah
melahirkan orang yang aku cintai.
31. “Masih harus aku
nyatain kalau kita pacaran?”
“Apa harus aku bilang ke kamu -Lia aku
mencintaimu- gitu?” (Dilan)
32. Bersama Dilan,
bumi menjadi tempat yang cocok untuk aku ingin tinggal selama-lamanya! Dan
hidup jadi menarik untuk aku lebih dari apa pun. Aku tidak salah lagi,
mencintainya secara permanen. (Milea)
33. Sore itu, aku
merasa seperti berada di puncak dunia bersamanya, bersama Dilan yang memberi
aku pelajaran bahwa cinta sejati adalah kenyamanan, kepersayaan, dan dukungan.
Kalau kamu tidak setuju, aku tidak peduli. (Milea)
34. Biar bagaimanapun
dia adalah Dilan, Dilanku, milikku. Dan sudah, aku tidak minta apa-apa lagi.
(Milea)
SEMOGA BERMANFAAT DAN SEMOGA KALIAN SUKA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar